Langsung ke konten utama

Tentang Keseimbangan

Hampir tidak ada komentar negatif yang bisa kukeluarkan untuk temanku yang satu ini.
Teman yang awalnya kukenal dari suatu organisasi.
Kami nyambung, karena sama-sama suka menulis
Tapi, dia lebih segalanya dari saya tentang menulis pun di kehidupan sehari-hari.

Tidak ada hubungan pertemanan yang bisa berjalan lancar ketika kita saling diam dan meninggikan ego masing-masing

Dengan dia, saya rasanya selalu mau mengalah
Dengan dia, saya rasanya selalu rindu
Dengan dia, saya rasanya selalu ingin bertemu

Ketika tak ada yang mau mendengar ocehan, mimpi kosong, dan semangat yang menggebu-gebu
Dialah orang yang selalu tahu menempatkan dirinya untuk selalu ada di samping saya.

Tak bisa kugambarkan dia dalam perandaian apapun
Yang kutau, ketika dengannya hati saya selalu tenang.

Pasti dari kita selalu menemukan sahabat dan teman cerita.
Mungkin dia lebih dari itu bagi saya.

Saya ganggu waktunya
Saya buka rahasianya dengan tidak sengaja
Saya marah di depannya
Dan dia selalu punya ruang untuk memaafkan saya

Yahh...
Dia baik... dan semoga akan selalu baik
Semoga Allah selalu memperkuat ukhuwah kami berdua.

Inilah yang saya sebut seimbang.
Betapapun banyak sisi negatif dari saya, dia selalu menutupinya.
Dia selalu memaafkan
Jika marah, hanya dalam diam dan nada rendah.
Begitulah dia.
Calon dokter gigi yang InsyaAllah akan sukses dengan karya-karyanya kelak....
Calon istri sholehah...
Calon ibu yang hebat...
:)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sungkan

mencoba berdamai dengan semeraenawutnya perasaan ini, ternyata berbalik beberapa kalipun, ini sangat mengganggu sungkan. sebenarnya saya merasakan ini terhadap kebaikannya. benar-benar sungkan dengan kebaikannya. sungkan. sering saya merasakan ini terhadap kebaikannya sungkan tak kunjung menyadarkan untuk segera bergegas tak membuatnya risih dengan cerita-cerita tak penting ini saya betul-betul sungkan tapi tak punya tenaga untuk bergerak menjauh

Berbeda di ruang tunggu

Perbedaan jadi tak menentu mungkin kita memang berbeda kali ini saya harus memaksa diri untuk sadar  bahwa memang kita berbeda bahkan tak ada sedikitpun yang menjadi kesamaan walau dipaksakan sama semuanya berbanding terbalik saya bahkan bosan menunggu kau menyadari perbedaan ini saya bahkan sangat bosan menunggu menunggu kau sadar bahwa saya sedang menunggu yah... perbedaan membuat semuanya tidak jelas mungkin kita memang betul-betul berbeda saya bahkan terlalu lelah unttuk menunggu kesamaan itu datang kau tahu? saya lama menunggu tapi tak kunjung nampak apa yang saya tunggu bak menunggu hal yang tak pasti dan saya benar-benar harus memaksakan diri untuk sadar  dari ruang tunggu ini..