Mengenang perjalanan di tempat ini kadang kala selalu menyesakkan dada dan membuat tangis memecah sunyi.
Mungkin saja kenangan di tempat ini membuat saya enggan meninggalkannya.
Saya tak habis fikir betapa cinta saya telah jatuh sangat dalam untuk tempat ini.
Perjalanan
Proses demi proses di tempat ini telah mengubah saya menjadi orang yang sangat autis dengan dunia saya sendiri, saya seperti menciptakan dunia baru yang di dalamnya hanya ada cerita tentang saya dan tempat ini.
Saya tidak pernah peduli bagaimana saya dianggap di tempat ini, intinya setiap waktu saya ingin yang terbaik untuk tempat ini. Saya tidak akan peduli berapa usaha,dana,waktu dan tenaga saya terkuras di tempat ini, karena sepertinya saya betul-betul telah jatuh hati pada tempat ini.
Di tempat ini saya menemukan dan mempelajari banyak hal, hal-hal luar biasa tentang indahnya sebuah proses, berbagi, saling mengerti dan saya menemukan jalan saya untuk mengenal Tuhan lebih dekat.
Ada banyak hal yang selalu saya rindukan dari tempat ini, bahkan saya kadang rela lalu menyesal dengan keputusan yang saya ambil. Kadang merelakan ikut lomba demi proker di tempat ini, kadang mengumpulkan banyak alasan ke orang tua agar bisa stay di tempat ini, selalu saja mengutamakan tempat ini dan saya semakin yakin bahwa saya sudah berlebihan.
Saya sangat mengagumi tempat ini dan punya mimpi besar untuk tempat ini, walau kadang dalam hati saya tahu saya tidak punya apa-apa dan saya bukan siapa-siapa.
Saya selalu berusaha membesarkan hati bahwa Allah sengaja membuat saya mengenal tempat ini, membesarkan hati bahwa saya bisa berusaha lebih untuk tempat ini. Walau terkadang banyak hal yang membuat sangat tidak percaya diri,kecewa, dan marah.
Terlalu banyak hal nyata yang sudah saya temui di sini, tentang saya yang bukan siapa-siapa, yang tidak memiliki basic apa-apa seperti orang lain yang lebih hebat di tempat ini, dan semuanya memang membuat tidak percaya diri, namun satu hal yang pasti. Saya akan berusaha semampu saya untuk tempat ini.
Pernahkah kita bisa berlapang dada ketika mengetahui bahwa dibalik rencana kita, selalu ada rencana lain yang tidak ketahui? Bahwa kita bukanlah pemeran utama dalam suatu keputusan? Bahwa akan ada keputusan lain dan orang-orang penting lain selain kita di suatu tempat? Bahwa kita sulit untuk dipercayai karena kita bukan berasal dari suatu kelompok?
Di tempat ini saya belajar itu semua, ttg arti lapang dada.
Satu yang pasti hanya kaloyalan, kesabaran, dan kepercayaan kepada Tuhan yang akan membuat kita bertahan di tempat itu.
Sampai saatnya tiba, pondasi-pondasi yang kita bangun. Kekuatan-kekuatan hati yang telah dibangun selama beberapa tahun akan goyah.
Sedih rasanya, ketika kita harus berada di posisi yang serba salah. Posisi dimana sepertinya ada keganjalan yang selalu menghantui di setiap kegiatan. Posisi yang tiba-tiba membuat kita kehilangan kepercayaan diri untuk selalu membantu dan membangun tempat ini.
Ketika teman-teman dan adik-adik seperjuangan tiba-tiba sangat bersemangat untuk melupakan proses bersama, melupakan bahwa sebelum hari ini telah banyak proses suka duka yang dilalui bersama.
Sedih rasanya, ketika perhatian kita hanya merupakan bahan tertawaan dan hanya dianggap sebagai suatu bentuk pengekangan. Ketika harus memperhatikan orang yang tidak butuh perhatian sama sekali.
Teman-teman, adik2 yang sekiranya mengerti ternyata menjadi sosok yang sangat tidak mendukung.
Mungkin ada lupa terselip pada kami untuk semua kejadian ini, sudah berapa bulan terjalani, rasanya semakin sesak saja...
Hmm, mungkin saja ini karma untuk saya karena dulu juga bersikap sama kepada kakak-kakak kami.
Menangispun tak akan menyelesaikan semuanya.
Ada banyak hal yang berkecamuk hari ini di kepala dan hati, mungkin saja merupakan tanda Tuhan agar saya cepat memilih.
Kenangan di tempat ini sangat susah saya tinggalkan, saya ingin tau segala hal ttg tempat ini.
Pada akhirnya harus ada pilihan, dan yang bisa dilakukan hanya berdoa yang terbaik untuk tempat ini.
Toh saya yakin bahwa apa yang terjadi pada saya hari ini, adalah hasil dari perbuatan saya.
Semoga akan ada yang memperhatikan tempat ini lagi dengan profesional tidak seperti saya yang terlanjur jatuh cinta pada tempat ini.
Komentar
Posting Komentar