Hampir saja
saya menyalahartikan kata professional ini, saya menganggap bahwa diri saya
telah profesional dalam tugas saya di organisasi. Namun, kembali lagi bahwa
kita hanya dapat menilai diri kita sendiri berdasarkan standar kita, sebaliknya
orang lain juga akan menilai kita berdasarkan standar mereka ataupun standar
umum.
Merasakan terjun
dalam organisasi merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi hampir semua
orang, organisasi tempat kita belajar, berproses, melakukan banyak percobaan
aksi yang mungkin akan salah ataupun pada akhirnya disanjung oleh orang-orang. Tak
jarang dalam sebuah organisasi ada anggota-anggota yang saling mengagumi
kelebihan satu sama lain atau belajar dari kebiasaan anggota yang dianggap
merupakan kebiasaan positif.
“Untung saya
dulu pernah jadi sekretaris di Senat Mahasiswa- sekarang BEM- , jadi tugas saya
sekarang sebagai sekretaris cukup mudah”
“Teman saya
adalah lulusan terbaik pada salah satu universitas ternama,malah langsung dapat
kontrak untuk bekerja dengan syarat harus membuat CV sendiri, tapi dia belum
tahu cara membuat”
Kutipan-kutipan
di atas adalah contoh kecil bagaimana kebermanfaatan kita berada dalam satu
organisasi dengan jobdesk tertentu. Dalam
organisasi memang kita bisa mempelajari semua yang kita sukai, supaya kita
menjadi lebih kaya wawasan dan skill. Namun, bukan berarti kita harus terus
dalam situasi yang seperti itu. Itulah gunanya penempatan sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
Olehnya
itu,sedikit demi sedikit di organisasi kita diajarkan dan dilatih untuk professional.
Profesional kepada diri kita, tugas kita, dan kepada orang lain. Ada yang
mengatakan bahwa profesionalitu bergantung kesepakatan saja,artinya kalau sudah
disepakati dalam sebuah organisasi itu dapat dianggap professional. Hal ini bisa
jadi benar, namun jika dilihat persepsi ini cukup subjektif dan hanya
bergantung pada beberapa orang saja, bisa jadi mengaburkan jobdesk
masing-masing pihak.
Adapula yang
mengatakan bahwa professional itu adalah sikap terhadap apa yang telah menjadi
tugas ataupun kewajiban seseorang. Profesional itu berhubungan dengan sikap/etika,
jika dilihat dari subjek/personnya berkaitan dengan kedisiplinan, terencana,
efisiensi, dan kinerja yang bagus. Sebaliknya jika dilihat dari segi jobdesk
mereka yang professional menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya seperti kerja
tim yang baik dan komunikatif.
Melalui salah
satu sumber mengenai kriteria kader, diperoleh informasi bahwa profesional menyangkut
manajemen, teknis,budaya, sikap dan perilaku. Dimana semua point ini harus
mampu terjabarkan dengan baik dalam pelaksanaan tugas dan amanah yang
diperoleh.
Hmm. Pengertian
di atas mungkin sangat tidak ilmiah, silahkan mengecek pengertian profesinal
masing pada sumber yang terpercaya. Dalam pembelajaran di organisasi
kampus,saya tidak pernah berlaku professional menurut pengertian di atas, dan
mungkin saja telah ada mahasiswa yang professional dalam tugasyang diembannya.
Organisasi
kampus adalah tempat kita berlatih dan belajar untuk menghadapi dunia nyata. Kampus
itu masih merupakan zona nyaman untuk kita,kata seorang alumni ajang bergengsi
Internasional. Jadi, mari kita mempersiapkan diri untuk semakin profesional. J
Komentar
Posting Komentar