Langsung ke konten utama

Profesional di Organisasi

Hampir saja saya menyalahartikan kata professional ini, saya menganggap bahwa diri saya telah profesional dalam tugas saya di organisasi. Namun, kembali lagi bahwa kita hanya dapat menilai diri kita sendiri berdasarkan standar kita, sebaliknya orang lain juga akan menilai kita berdasarkan standar mereka ataupun standar umum.

Merasakan terjun dalam organisasi merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi hampir semua orang, organisasi tempat kita belajar, berproses, melakukan banyak percobaan aksi yang mungkin akan salah ataupun pada akhirnya disanjung oleh orang-orang. Tak jarang dalam sebuah organisasi ada anggota-anggota yang saling mengagumi kelebihan satu sama lain atau belajar dari kebiasaan anggota yang dianggap merupakan kebiasaan positif.

“Untung saya dulu pernah jadi sekretaris di Senat Mahasiswa- sekarang BEM- , jadi tugas saya sekarang sebagai sekretaris cukup mudah”

“Teman saya adalah lulusan terbaik pada salah satu universitas ternama,malah langsung dapat kontrak untuk bekerja dengan syarat harus membuat CV sendiri, tapi dia belum tahu cara membuat”

Kutipan-kutipan di atas adalah contoh kecil bagaimana kebermanfaatan kita berada dalam satu organisasi dengan jobdesk tertentu. Dalam organisasi memang kita bisa mempelajari semua yang kita sukai, supaya kita menjadi lebih kaya wawasan dan skill. Namun, bukan berarti kita harus terus dalam situasi yang seperti itu. Itulah gunanya penempatan sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Olehnya itu,sedikit demi sedikit di organisasi kita diajarkan dan dilatih untuk professional. Profesional kepada diri kita, tugas kita, dan kepada orang lain. Ada yang mengatakan bahwa profesionalitu bergantung kesepakatan saja,artinya kalau sudah disepakati dalam sebuah organisasi itu dapat dianggap professional. Hal ini bisa jadi benar, namun jika dilihat persepsi ini cukup subjektif dan hanya bergantung pada beberapa orang saja, bisa jadi mengaburkan jobdesk masing-masing pihak.

Adapula yang mengatakan bahwa professional itu adalah sikap terhadap apa yang telah menjadi tugas ataupun kewajiban seseorang. Profesional itu berhubungan dengan sikap/etika, jika dilihat dari subjek/personnya berkaitan dengan kedisiplinan, terencana, efisiensi, dan kinerja yang bagus. Sebaliknya jika dilihat dari segi jobdesk mereka yang professional menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya seperti kerja tim yang baik dan komunikatif.

Melalui salah satu sumber mengenai kriteria kader, diperoleh informasi bahwa profesional menyangkut manajemen, teknis,budaya, sikap dan perilaku. Dimana semua point ini harus mampu terjabarkan dengan baik dalam pelaksanaan tugas dan amanah yang diperoleh.

Hmm. Pengertian di atas mungkin sangat tidak ilmiah, silahkan mengecek pengertian profesinal masing pada sumber yang terpercaya. Dalam pembelajaran di organisasi kampus,saya tidak pernah berlaku professional menurut pengertian di atas, dan mungkin saja telah ada mahasiswa yang professional dalam tugasyang diembannya.


Organisasi kampus adalah tempat kita berlatih dan belajar untuk menghadapi dunia nyata. Kampus itu masih merupakan zona nyaman untuk kita,kata seorang alumni ajang bergengsi Internasional. Jadi, mari kita mempersiapkan diri untuk semakin profesional. J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sungkan

mencoba berdamai dengan semeraenawutnya perasaan ini, ternyata berbalik beberapa kalipun, ini sangat mengganggu sungkan. sebenarnya saya merasakan ini terhadap kebaikannya. benar-benar sungkan dengan kebaikannya. sungkan. sering saya merasakan ini terhadap kebaikannya sungkan tak kunjung menyadarkan untuk segera bergegas tak membuatnya risih dengan cerita-cerita tak penting ini saya betul-betul sungkan tapi tak punya tenaga untuk bergerak menjauh

Berbeda di ruang tunggu

Perbedaan jadi tak menentu mungkin kita memang berbeda kali ini saya harus memaksa diri untuk sadar  bahwa memang kita berbeda bahkan tak ada sedikitpun yang menjadi kesamaan walau dipaksakan sama semuanya berbanding terbalik saya bahkan bosan menunggu kau menyadari perbedaan ini saya bahkan sangat bosan menunggu menunggu kau sadar bahwa saya sedang menunggu yah... perbedaan membuat semuanya tidak jelas mungkin kita memang betul-betul berbeda saya bahkan terlalu lelah unttuk menunggu kesamaan itu datang kau tahu? saya lama menunggu tapi tak kunjung nampak apa yang saya tunggu bak menunggu hal yang tak pasti dan saya benar-benar harus memaksakan diri untuk sadar  dari ruang tunggu ini..