Langsung ke konten utama

Untuk kamu yang kuanggap Adik panutan

Dik,
Kamu tahu ?
Ada salah seorang dari kakak kita secara terang-terangan menjelaskan bahwa kamu sengaja dijadikan adik saya?

Saya harap kamu tahu itu

Dik,
Tujuan saya di sini bukan karena apa-apa
Cuma sepertinya saya menemukan keluarga di sini
Jadi saya harus berjuang sebisa saya di sini

Dik,
Kamu pasti tahu
Saya ini punya banyak kekurangan dan tidak pantas menjaga tempat ini
Kamu pasti tahu
Saya tidak pernah memiliki intensitas sebagai syarat mutlak ada di sini

Saya harap kamu bisa mengerti sedikit

Dik,
Sekarang kamu itu pemerannya
Kamu itu punya peranan yang besar
Kamu adalah orang yang sedari dulu diharapkan

Lantas apa yang membuat kamu sulit untuk memalingkan diri di sini

Dik,
Kamu tahu?
Saya hampir lelah
Selalu saja ada amarah yang terselip mengingat tentang semua ini

Dik,
Kamu tahu?
Saya sering kali meruntuhkan tameng 'penghargaan diri' saya untuk kamu
Lantas kapan kamu mau berpaling menyapa saya?

Dik,
Saya sering kali kehabisan cara untuk memupuk kembali kepercayaan diri saya karena mendengar kakak 'bertanya' tentang kamu

Kamu harus tau,
Menurut segelintir orang, kamu orang yang tepat ada di sini
Tolonglah saya,
Tolonglah saya,
Saya sudah berani untuk hal-hal yang membuat saya tidak punya arti

Tolonglah saya.
Kalau jalan ini memang benar untuk saya pilih
Saya cuma enggan meninggalkan tempat ini sebelum semuanya baik-baik saja

Cepat atau lambat pasti saya akan memilih
Memilih untuk pergi dari sini
Tolonglah
Tempatkan tugasmu sebagai amanah
Jangan banyak mengeluh
Karena saya sudah 'malu' di hadapan kalian

Setidaknya kamu lebih faham dari saya
Tolonglah, jangan selalu mengeluh dan jalankan
Saya tau dik,
Kamulah yang selalu diharapkan
Dan kali ini saya sudah tidak habis fikir dan kehilangan cara lagi untuk membujukmu

Tempatkanlah tugas sebagai amanah.
Bukan sebagai batu loncatan untuk diri pribadi

-saya sudah kehilangan cara membahas tentang kamu dan smuanya lagi-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sungkan

mencoba berdamai dengan semeraenawutnya perasaan ini, ternyata berbalik beberapa kalipun, ini sangat mengganggu sungkan. sebenarnya saya merasakan ini terhadap kebaikannya. benar-benar sungkan dengan kebaikannya. sungkan. sering saya merasakan ini terhadap kebaikannya sungkan tak kunjung menyadarkan untuk segera bergegas tak membuatnya risih dengan cerita-cerita tak penting ini saya betul-betul sungkan tapi tak punya tenaga untuk bergerak menjauh

Berbeda di ruang tunggu

Perbedaan jadi tak menentu mungkin kita memang berbeda kali ini saya harus memaksa diri untuk sadar  bahwa memang kita berbeda bahkan tak ada sedikitpun yang menjadi kesamaan walau dipaksakan sama semuanya berbanding terbalik saya bahkan bosan menunggu kau menyadari perbedaan ini saya bahkan sangat bosan menunggu menunggu kau sadar bahwa saya sedang menunggu yah... perbedaan membuat semuanya tidak jelas mungkin kita memang betul-betul berbeda saya bahkan terlalu lelah unttuk menunggu kesamaan itu datang kau tahu? saya lama menunggu tapi tak kunjung nampak apa yang saya tunggu bak menunggu hal yang tak pasti dan saya benar-benar harus memaksakan diri untuk sadar  dari ruang tunggu ini..