Langsung ke konten utama

Tanpa judul

Terkadang kita harus menghela nafas yang panjang untuk menetramkan rasa tidak aman dan takut yang selalu muncul dalam diri kita.
Ada banyak hal yang sudah mengisi kehidupan kita, mengisi hari-hari kita, memberi warna, memberi pelajaran sampai tak jarang kita mendapati diri kita ada dalam puncak kedukaan atau bahkan puncak kebahagiaan.
Orang-orang yang hadir dalam hidup kita bukan tanpa sengaja mengisi hari-hari kita. Tapi mereka memang dipersiapkan sebagai warna dalam proses kita.
Kadang kita memaknai kehadiran mereka secara berlebihan, sehingga kita lupa bahwa mereka hanya bagian dari hidup kita yang bisa datang dan pergi sesuka mereka.
Memaknai kehadiran seseorang dengan cara yang berlebihan lantas akan membuat kita merasa takut kehilangan, ya kehilangan momen bersama dia dan kehilangan hari bersama dia. Sehingga yang tersisa hanya kenangan.
Kadang juga kita memaknai kebersamaan kita dengan orang lain hanya berdasarkan sudut pandang kita, merasa sangat membutuhkan orang tersebut, sehingga kehilangan semangat untuk mengisi hari-hari dalam hidup ini.
Namun, sekali lagi kita hanya makhluk sosial yang bebas menafsirkan kedekatan secara luas dan sesuka hati kita. Jangan sampai berhemti berfikir bahwa dunia ini hanya tempat kita berinteraksi dengan sesama manusia semata.
Rasa memiliki di antara kita memang bisa kita artikan sesuka hati. Sampai pada akhirnya kehilangan akan membuat kita sadar akan arti memiliki.
Ketika bertemu dengan orang baru dalam interaksi kemudian kita nyaman dengan dia, itu tak lantas mengharuskan kita terus terpaku dalam interaksi itu.
Karena sekali lagi, kita bebas menafsirkan interaksi kita. Tapi jangan lupa kalau interaksi tidak selalu berujung baik.
Kemudiam kita harus sadar bahwa siapapun yang kita jumpai di luar keluarga kita adalah sosok-sosok yang akan menjadi tokoh dalam kisah hidup kita, yang mungkin akan datang, pergi, dan datang lagi ataupun menghilang untuk selamanya. Ada yang hanya sekedar singgah saja dengan berjuta kenangan dan bahkan ada yang singgah lalu pergi dengan luka yang susah untuk disembuhkan.
Menjaga, menjaga iman dan hati. Itu adalah ajaran dari orang tua dan agama yang selalu terngiang dalam perjalanan menggapai cita.

Sampai akhirnya kita perlu menyadari bahwa hanya keluarga tempat kita kembali dan hanya Allah lah tempat kita berserah diri.

Semoga Allah SWT memudahkan langkah kita, membukakan jalan-jalan kebenaran bagi kita semua, hingga kenangan hanya akan jadi pelajaran yang berharga.

Semoga Allah SWT selalu meridhoi jalan kita semua dalam berukhuwah.

Let's move on
Alarm Mimpi :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sungkan

mencoba berdamai dengan semeraenawutnya perasaan ini, ternyata berbalik beberapa kalipun, ini sangat mengganggu sungkan. sebenarnya saya merasakan ini terhadap kebaikannya. benar-benar sungkan dengan kebaikannya. sungkan. sering saya merasakan ini terhadap kebaikannya sungkan tak kunjung menyadarkan untuk segera bergegas tak membuatnya risih dengan cerita-cerita tak penting ini saya betul-betul sungkan tapi tak punya tenaga untuk bergerak menjauh

Berbeda di ruang tunggu

Perbedaan jadi tak menentu mungkin kita memang berbeda kali ini saya harus memaksa diri untuk sadar  bahwa memang kita berbeda bahkan tak ada sedikitpun yang menjadi kesamaan walau dipaksakan sama semuanya berbanding terbalik saya bahkan bosan menunggu kau menyadari perbedaan ini saya bahkan sangat bosan menunggu menunggu kau sadar bahwa saya sedang menunggu yah... perbedaan membuat semuanya tidak jelas mungkin kita memang betul-betul berbeda saya bahkan terlalu lelah unttuk menunggu kesamaan itu datang kau tahu? saya lama menunggu tapi tak kunjung nampak apa yang saya tunggu bak menunggu hal yang tak pasti dan saya benar-benar harus memaksakan diri untuk sadar  dari ruang tunggu ini..