Biskuit Moringa Ria sebagai Suatu Strategi Penanggulangan Gizi Kurang dan Gizi Buruk pada Balita Miskin Berbasis Masyarakat.
Pendahuluan:Berdasarkan
Riset Kesehatan Dasar tahun 2010, prevalensi balita yang mengalami gizi kurang
sebesar 13% (2.947.368 balita) dan malnutrisi 4,9% (906.882 balita).Ditinjau
dari sudut masalah kesehatan dan gizi, maka balita tersebut termasuk dalam
kelompok rentan mengalami kelainan gizi yaitu kelompok masyarakat yang paling
mudah menderita kelainan gizi dikarenakan mereka sedang mengalami proses
pertumbuhan yang relatif pesat. Akibat dari kekurangan gizi ini, kerentanan
terhadap penyakit-penyakit infeksi dapat menyebabkan meningkatnya angka
kematian balita.Tujuan:Memberikan solusi terhadap
permasalahan gizi yang terjadi pada balita di Indonesia melalui pemberian biskuit
Moringa Ria sebagai salah satu strategi penanggulangan gizi kurang dan gizi buruk
pada balita miskin dalam masyarakat. Hasil:Biskuit Moringa Ria adalah biskuit dengan tambahan kelor sebagai
suatu Strategi Penanggulangan Gizi Kurang dan Gizi Buruk pada Balita Miskin
dalam Masyarakat, melalui pemberian makanan tambahan secara gratis berupa
biskuit kelor terfortifikasi. Kebutuhan gizi makro seperti karbohidrat,
protein, dan lemak dapat mecukupi kebutuhan harian balita dengan mengkonsumsi
biskuit kelor pada dosis tertentu sesuai dengan takaran.Kesimpulan:Terpenuhinya gizi balita dengan
biskuit kelor tersebut dapat membantu perekonomian Indonesia sebab pemerintah
tidak harus mengeluarkan anggaran yang
besar untuk menyelesaikan permasalahan gizi kurang dan gizi buruk di Indonesia sehingga pencapaian indonesia
sehat secara cepat dapat terwujud.
Kata Kunci:Gizi Balita, Daun
Kelor, Biskuit,
Komentar
Posting Komentar