Langsung ke konten utama

5 cm

“Impian, Cinta, dan Kehidupan”
Sederhana tapi laur biasa… ada dalam diri manusia jika mau meyakininya.
( 5 cm-Donny Dhirgantoro )

“Setiap kita punya mimpi atau keinginan atau cita-cita, kita taruh di sini, di depan kening kita… jangan menempel. Biarkan… “
“Dia…”
“Menggantung…”
“Mengambang…”
“5 centimeter… di depan kening kita”
“Jadi dia gak akan pernah lepas dari mata kita”


Belum pernah ada bukti-bukti nyata dalam angka dan kalkulasi yang bisa dipecahkan oleh ilmu pengetahuan tentang bagaimana keajaiban sebuah mimpi dan keyakinan bisa mengubah kehidupan manusia. Belum pernah ada. Hanya mimpi dan keyakinan yang bisa membuat manusia berbeda dengan makhluk lain. Hanya mimpi dan keyakinan yang membuat manusia sangat istimewa di Mata Sang Pencipta, Dan, yang bisa dilakukan seorang makhluk bernama manusia terhadap mimpi-mimpi dan keyakinannya hanya tinggal mempercayainya.

Penggalan di atas diambil dari salah satu novel yang sangat menginspirasi saya, entah sejak kapan saya tidak lagi mempercayai mimpi saya. Sampai akhirnya hari ini, setelah kembali mengguncangkan memori tentang kata-kata di atas. Saya harus berani bermimpi dan berani mempercayai mimpi saya.

Cap sebagai anak yang bureng di kampus ternyata sudah melekat pada saya. Tak pernah saya tahu kapan nama itu tertempel , satu yang pasti bureng itu semoga merupakan cap yang terhormat dan baik.
“Don’t judge the book by the cover” rasanya ingin kuteriakkan slogan ini setiap berjalan di koridor fakultas, menempelnya di mading fakultas dan diberi embel-embel “ I’m not Bureng guys” dan tertanda namaku.

Jika saja semua telinga angkatanku mau mendengar dan semua hati mau mengisi ruang untuk pengakuanku. Saya ingin seperti mereka, mereka yang aktif di kepanitiaan, mereka yang sibuk mengurusi seminar, berdiskusi dengan senior tentang kepemimpinan. I wanted to do that.

Hanya saja saya akui tahun pertama dan kedua ku di fakultas memang sangat tidak focus, bukan karena saya gak suka. Tapi naifnya karena saya belum menemukan diriku di sini, di tempat ini, di fakultas ini. Dan awal yang buruk bagi pemula menurut saya. Saya telah berbuat salah. Mencoreng nama angkatan dengan mengundurkan diri dari lembaga.

But, give me another chance kanibal. I wanna growt up once again.
Saya pasti bisa, Saya pasti bisa membantu kalian. Membantu kalian memikirkan sesuatu, memikirkan acara untuk mahasiswa baru, seminar, kekurangan dana, dan bahkan aku pasti bisa berbagi keluh dengan kalian ketika kalian capek.

I’m here, just call me
Just believe me for doing something
And I will give my best
I will study for all activity with you all
Because there’re not good student,
If we only can subject
Doesn’t have friends and experience.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sungkan

mencoba berdamai dengan semeraenawutnya perasaan ini, ternyata berbalik beberapa kalipun, ini sangat mengganggu sungkan. sebenarnya saya merasakan ini terhadap kebaikannya. benar-benar sungkan dengan kebaikannya. sungkan. sering saya merasakan ini terhadap kebaikannya sungkan tak kunjung menyadarkan untuk segera bergegas tak membuatnya risih dengan cerita-cerita tak penting ini saya betul-betul sungkan tapi tak punya tenaga untuk bergerak menjauh

Berbeda di ruang tunggu

Perbedaan jadi tak menentu mungkin kita memang berbeda kali ini saya harus memaksa diri untuk sadar  bahwa memang kita berbeda bahkan tak ada sedikitpun yang menjadi kesamaan walau dipaksakan sama semuanya berbanding terbalik saya bahkan bosan menunggu kau menyadari perbedaan ini saya bahkan sangat bosan menunggu menunggu kau sadar bahwa saya sedang menunggu yah... perbedaan membuat semuanya tidak jelas mungkin kita memang betul-betul berbeda saya bahkan terlalu lelah unttuk menunggu kesamaan itu datang kau tahu? saya lama menunggu tapi tak kunjung nampak apa yang saya tunggu bak menunggu hal yang tak pasti dan saya benar-benar harus memaksakan diri untuk sadar  dari ruang tunggu ini..